Laman

Rabu, 08 Februari 2012

HIDUP MULIA DENGAN ISLAM

Dahulu kami hina, lalu Allah muliakan kami dengan Islam. Maka, barangsiapa yang mencari kemuliaan selain dengan Islam, maka sungguh, Allah akan hinakan dia (Umar bin Khattab)

Islam diturunkan Allah melalui rasul-Nya yang mulia, adalah ajaran yang menuntun manusia menuju kemuliaan. Tidak ada satu ajaran pun di dalamnya yang membawa manusia menuju pintu kebinasaan. Islam adalah ajaran pilihan yang ditetapkan Allah untuk manusia. Tidak ada kekurangan didalam ajaran itu, karena Allah adalah Maha sempurna. Dengan sifat Allah yang sempurna itu, Dia menurunkan ajaran Islam. Allah berfirman : "Sesungguhnya agama ( yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam. . . " (QS Ali Imran : 19). Lalu Allah berfirman lagi : "Barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima ( agama itu) , dan dia di akherat termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Ali Imran : 85 ).

Maka, adalah merupakan karunia yang sangat besar jika seseorang mendapat petunjuk untuk memilih Islam sebagai bagian dari hidupnya. Sebab, tidak semua manusia mendapat petunjuk untuk bisa berdekatan dan menyatukan dirinya dengan Islam. Memang banyak orang yang memeluk Islam sebagai agamanya, tapi belum tentu mereka merasa dekat dengan Islam. Memang banyak orang yang berkata, "Akulah orang Islam" , tapi segala tingkahnya tidak sesuai sama sekali dengan ajaran Islam.

 Dalam kondisi masyarakat seperti ini, Islam tidak dapat digambarkan dengan melihat perilaku masyarakatnya. Mungkin antara ajaran Islam dengan perilaku masyrakat, seperti kata pepatah jauh panggang dari api. Kenyataannya, banyak orang yang salah dalam memandang Islam. Dalam benak banyak orang Islam, ajaran agama seperti layaknya agama-agama lain. Semua baik dan semua benar. Sehingga walaupun ia beragama Islam, ia tidak merasakan keistimewaan ajaran Islam itu.

Ia berperilaku sebagaimana orang yang menganut ajaran liberalisme, semua serba boleh dan bebas tanpa terpaku oleh nilai nilai ajaran agamanya. Sehingga tidak bisa dibedakan mana muslim dan mana non muslim, semua serba sama bahkan ada juga orang yang memandang bahwa ajaran Islam dipenuhi dengan kekerasan, kekejaman dan perang. Sehingga banyak orang yang ngeri memandang Islam. Jika sudah demikian orang menjadi tidak tertarik lagi dengan ajaran Islam.

Sementara, disudut kota yang lain, seorang telah berjalan ratusan kilometer, menghadapi berbagai rintangan, harus mengeluarkan banyak uang dari kantongnya sendiri untuk mencari kebenaran. Mungkin ia harus mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan cahaya kebenaran itu. Hingga akhirnya ALLAH swt, menunjukannya kepada cahaya Islam yang terang benderang itu. Inilah yang terjadi pada para sahabat Rasulullah saw. yang mulia, seperti Salman Al Farisi, Khabbab bin Al Art, Bilal bin Rabah dan sederatan nama nama lainnya. Mereka begitu bangga dengan ajaran Islam yang membawanya kepada kemuliaan. Benarkah kiranya apa yang ALLAH swt. gambarkan dalam Al-Qur’an bahwa Islam telah mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya Islam, minazhulumaat ilan nuur. Sehingga pantas jika dalam waktu singkat masyarakat jahiliyah masa Rosulullah kala itu, telah berubah degan cepat menuju cahaya Islam dalam berbagai bidang kehidupan. Kehidupan ekonomi, sosial, bahkan politik sekalipun berjalan menuju cahaya hingga suatu saat mencapai puncaknya dengan terbentuknya masyarakat Madani.

Inilah keistimewaan Islam. Dengan ajaran yang istimewa itu Rasulullah saw, mengatur hubungan antar umat beragama dalam masyarakat Madinah kala itu, untuk kepentingan itu, maka dibuatlah sebuah konstitusi yang dikenal dengan konstitusi Madinah ( piagam Madinah ). Kata seorang ahli ketatanegaraan dari Prancis, Prof. Hamidullah konstitusi Madinah merupakan The First Constitution in the world. Isinya adalahlah aturan tentang hubungan antara muslim sebagai mayoritas dengan kristen, yahudi, majusi serta beberapa aliran kepercayaan sebagai minoritas. Ini telah membuktikan bahwa Rosulullah hidup di kalangan majemuk dan ternyata semua sendi kehidupan berjalan lancar tanpa ada masalah yang berarti. Bahkan Krinten dan Yahudi memperoleh hak- haknya tanpa dizalimi.

Maka, adalah salah jika ada orang mengatakan jika Islam mayoritas, maka akan terjadi penindasan kepada pemeluk agama lain. Justru kejadian sebaliknya telah menimpa minoritas kaum muslim di beberapa negara kawasan Albania. Sejarah membuktikan, selama lebih 8 abad Islam berkuasa, tidak ada yang dizalimi. Ketika kaum muslim masuk ke Damaskus, saat itu yang berkuasa di syria adalah Bezantiium ( Roma ). Penduduk Damaskus yang mayoritas beragama Kristen telah mengirim surat ke Abu Ubaidah bin Jarrah: "Wahai tentara kaum muslimin, Kami mengundang anda untuk masuk ke negara Romawi dan dan kami akan membantu anda melawan Romawi " Padahal agama penduduk Damskus adalah Kristen dan Romawi pun beragama Kristen.Yang menarik adalah justru kisah ini diceritakan oleh ahli sejarah dari Barat. Menurut catatan ahli sejarah, jika Islam berkuasa, masyarakat merasa diayomi, kebutuhannya dipenuhi. Tapi jika Romawi berkuasa, perbedaan madzhab menghantui mereka. Mereka sering dibunuh dan dianiaya hanya karena berbeda madzhab.

Kisah lain seperti yang dialami oleh Umar bin Khattab ketika beliau membuka Mesir. Mayoritas penduduk Mesir beragama Kristen Koptik. Amr bin Ash diutus untuk ekspedisi ini. Ketika itu negeri Mesir tunduk dibawah kekuasaan Romawi. Ketika Amr bin Ash masuk kota Mesir, masyarakat tengah dihantui oleh pengumuman pemerintah yang isinya : "Barang siapa menemukan kepala Paus Kristen ortodoks di Mesir, akan diberi hadiah oleh kaisar Romawi". Lalu Amr bin Ash berkata "Kepada paus kristen koptik, Anda jangan khawatir. Kami akan melindungi anda dan kaum anda. Anda bebas melaksanakan agama anda tanpa harus takut kepada siapapun". Dengan statement inilah akhirnya, berduyun-duyun penduduk Mesir masuk Islam. Bahkan paus pun ikut membantu kaum muslimin menaklukan Romawi. Inilah fakta sejarah, Sebuah pelajaran dari kisah pada pemerintahan Abu Bakar, Pada masa itu terjadi peperangan antara kaum muslimin dan pasukan Romawi. Peperangan demi peperangan berkobar di berbagai tempat. Di kota-kota yang sudah diduduki kaum muslimin, komandan perang kaum muslimin mengirim kepala orang kafir ke Madinah sebagai bukti perjuangan mereka. Mendapat kiriman itu, Khalifah Abu Bakar AS shidik marah luar biasa. Kepada utusan itu ia berkata " Siapa yang mengajari kalian mengirim kepala orang kepadaku ?" Utusan itu menjwab, " Bukankah itu yang mereka perbuat terhadap para penjuang kaum muslimin wahai Khalifah". Mendengar jawaban itu Abu Bakar menjawab " Itu bukan dari ajaran Islam, tapi itu perbuatan orang kafir. Mengapa kalian mengikutnya ?".

Dari gambaran diatas, apa yang dapat kita simpulkan tentang ajaran Islam. Suatu konsep dasar kemanusiaan dalam Islam adalah bahwasanya Rasulullah membawa rahmat untuk apa yang ada di alam semesta, tidak terbatas pada satu makhluk saja, melainkan untuk seluruh makhluk Allah. Dengan demikian, seorang muslim harus menunjukkan akhlaknya dalam hal hubungan dengan sesama manusia tanpa pandang agama, kekayaan, status sosial dan sebagainya. Seorang muslim juga harus menunjukkan akhlaknya dalam hubungan dengan hewan dan tumbuhan karena itu merupakan bagian dari alam. Pendek kata, seluruh isi alam ini harus dapat merasakan kehadiran kaum muslimin itu membawa banyak manfaat dan bukan sebaliknya. Bukankah pernah disebut dalam sebuah hadits Rasulullah tentang adanya seorang pelacur masuk surga karena ia menolong anjing yang kehausan. 

Ini membuktikan, betapa Islam menjunjung tinggi akhlak terhadap seekor binantang yang dianggap hina. Maka, kita bisa membayangkan, apa yang akan terjadi jika sebuah negeri dipimpin oleh manusia yang berakhlak mulia seperti pada masa Rasulullah dan para sahabatnya. Tentu tidak ada penduduk yang merasa teraniaya. Keadilan ditegakkan kepada seluruh lapisan masyarakat. Akhirnya, kondisi masyrakat akan menuju kepada satu arah kebaikan dengan sangat cepat. Dan itu semua mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Karena begitu tinggi perhatian pemerintah kepada masyarakat, sampai-sampai Umar bin Khattab berkata " Jika ada keledai yang tergelincir di madinah, maka aku harus bertanggung jawab atasnya karena aku tidak membuatkan jalan untuknya " 

Maka, sangat wajar jika Umar berkata tentang Islam, " Dahulu kami hina, lalu Allah memuliakan kami dengan Islam”. Maka barang siapa yang mencari kemuliaan selain dengan Islam, maka sungguh Allah akan hinakan dia". Jika kita melihat fenomena masyarakat yang tengah dilanda krisis, maka kita turut prihatin dengan kondisi tersebut. Negara Indonesia benar-benar tengah dicabik-cabik oleh perilaku busuk sebagaian penduduknya. Masing-masing kelompok tengah bertarung memenangkan kepentingannya, walau rakyat bodoh harus menjadi tumbalnya. Inilah yang terjadi ditengah masyarakat yang mengaku berama Islam, tapi berperilaku jauh dari ajaran tersebut. Oleh karena itu, sebagai seorang yang masih mengaku " Radlitu billahi Robba Wabil Islaami diina wabim muhammadin nabiyyaw warosuula" aku rela Allah Tuhanku, Islam agamaku, Muhammad nabi dan rasulku, Seyogyanya “kita” dapat menjadikan ajaran Islam sebagai barometer kehidupan.

1 komentar:

insidewinme mengatakan...

Islam, Dien yang haq yang mampu memecahkan problem-problem manusia. Dengan menerapkan sistem Islam yang kekal dan mabda’ (ideologi) Islam yang adil, maka kita pasti akan meraih kemuliaan. Tetapi apabila hal tersebut kita lalaikan dan telantarkan, maka kita tertimpa kehinaan dan akan dihina.

Posting Komentar

 
Design by MIN Janti | Bloggerized by Agus | Facebook MIN Janti